Alkisah ada sekawanan rampok kakap berjuluk Gank Century. Suatu saat mereka terkepung polisi ketika sedang merampok bank karena seorang karyawan berhasil membunyikan alarm. Para penembak jitu sudah mengincar kepala seluruh anggota Gank Century.
Namun Gank Century tak kurang akal. Mereka telah membawa bom yang cukup untuk meledakkan bangunan bank sehingga mengubur seluruh sandera. Jika ada seorang saja anggota mereka ditembak polisi, bom itu akan diledakkan.
Pimpinan polisi berunding apakah mereka akan menyuruh penembak jitu untuk menembak seluruh perampok dengan risiko ada perampok yang selamat dan menekan tombol pemicu bom. Akhirnya mereka memutuskan untuk membiarkan perampok itu pergi, dengan harapan bisa menangkap perampok itu di lain waktu ketika tidak ada lagi risiko sebesar itu.
Melenggangnya kawanan perampok Gank Century dengan membawa hasil rampokan mereka memicu kemarahan pimpinan bank dan masyarakat. Mereka menuduh polisi bodoh dan pengecut sehingga membiarkan perampok pergi begitu saja. Bahkan muncul desas-desus bahwa pimpinan polisi bersekongkol dengan perampok.
Tertangkapnya sebagian anggota Gank Century di kemudian hari tidak cukup untuk membersihkan nama dan mengembalikan reputasi pimpinan polisi. Masyarakat masih mempersoalkan besarnya kerugian akibat perampokan. Mereka menganggap risiko bom meledak terlalu dibesar-besarkan polisi untuk mengesahkan keputusan mereka.
Di kemudian hari, ditemukan aliran dana dari Gank Century ke salah seorang pimpinan polisi yang terlibat dalam keputusan melepas mereka. Walau demikian, para pimpinan polisi lain yang bersih tetap bersikukuh bahwa penilaian dan keputusan mereka akan tetap sama walau tidak ada oknum yang bersekongkol. Keputusan pelepasan perampok mereka anggap jauh lebih baik daripada mempertaruhkan nyawa puluhan nasabah dan karyawan bank yang menjadi sandera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar