Tahun 2006 Presiden telah melakukan kesalahan yang sama dengan membanggakan penurunan angka kemiskinan yang datanya juga diperoleh dari survey sebelum kenaikan harga bbm. Bagaimana bisa Presiden tersandung batu yang sama dua kali? Atau Presiden salah dalam merekrut penyusun naskah pidato kenegaraan yang begitu naif, asal comot data yang terlihat bagus. Semoga tidak ada ekonom yang terlibat dalam tim penyusun naskah pidato tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar